Selasa, 12 November 2013

Materi Kimia : Unsur Gas Mulia


B. Sifat-Sifat Unsur

Sifat-sifat unsur sangat ditentukan oleh konfigurasi elektronnya. Unsur-unsur dalam sistem periodik disusun menurut kenaikan nomor atom dan berdasarkan konfigurasi elektronnya. Unsur-unsur yang memiliki susunan elektron terluar sama memiliki sifat kimia yang sama dan dimasukkan dalam satu golongan, dan unsur-unsur yang memiliki jumlah kulit yang sama dimasukkan dalam satu periode. Oleh karena itu, pada bagian ini  akan dibahas sifat-sifat unsur menurut golongan dan  menurut periode. Sifat-sifat tersebut meliputi sifat fisis dan sifat kimia, seperti penampilan, kelarutan, titik didih, titik leleh, kekerasan, jari-jari atom, kereaktifan, dan sifat khusus lainnya.


1. Gas Mulia


Unsur-unsur gas mulia dalam sistem periodik menempati golongan VIII A yang terdiri dari unsur Helium (He), Neon (Ne), Argon (Ar), Kripton  (Kr), Xenon (Xe) dan Radon (Rn). Struktur elektron terluar gas mulia yang oktet (8) (kecuali helium duplet (2)) merupakan struktur yang paling stabil, oleh karena itu gas mulia sukar bereaksi dengan unsur lain sehingga disebut gas inert (lamban). 

Pada tahun 1962 Neil Bartlett berhasil mensintesis senyawa gas mulia yaitu XePtF
. Dalam waktu yang singkat ahli kimia yang lain menunjukkan bahwa Xenon dapat bereaksi langsung dengan Fluor membentuk XeF6,XeF4, dan XeF6. Sejak saat itu istilah inert tidak lagi sesuai dan para ahli kimia mulai menyebut dengan golongan gas mulia.

a. Sifat-sifat fisis

Sifat-sifat fisis gas mulia berubah secara periodik seperti terlihat pada
tabel berikut.





1) Wujud gas mulia
Unsur gas mulia terdapat sebagai gas tak berwarna yang monoatomik, ini erat kaitannya dengan struktur elektron oktet dan duplet dari gas mulia. Sedangkan wujud gas pada suhu kamar disebabkan titik cair dan titik didih gas mulia yang rendah.

2) Titik cair dan titik didih
Titik cair dan titik didih gas mulia meningkat dengan bertambahnya nomor atom. Hal ini disebabkan semakin bertambahnya gaya dispersi antar atom gas mulia sesuai bertambahnya massa atom relatif (Ar).

3) Kelarutan
Kelarutan gas mulia dalam air bertambah besar dari Helium (He) hingga Radon (Rn). Pada suhu 0 �C dalam 100 ml air terlarut 1 ml  He, 6 ml Ar, dan 50 ml Rn.

b. Sifat-sifat kimia

Selama bertahun-tahun unsur gas muliadisebut sebagai gas inert. Sejak penemuan XePtF
 oleh Neil Bartlett anggapan gas inert gugur. Energi ionisasi kripton, Xenon dan Radon hampir sama dengan energi ionisasi oksigen dan masih lebih rendah dari fluor. Oleh karena itu dimungkinkan tiga unsur tersebut dapat membentuk senyawa dan telah dibuktikan oleh Bartlett.
Radon dapat bereaksi spontan dengan fluor pada suhu kamar. Sementara Xenon memerlukan pemanasan atau permulaan reaksi secara fotokimia. Xenon dapat bereaksi dengan Fluor pada suhu 400 �C dan tekanan 6 atmosfer.





Kripton bereaksi dengan Fluor hanya bila keduanya dikenakan penyinaran atau pelepasan muatan listrik. Terbentuknya senyawa gas mulia dapat dijelaskan dengan hibridisasi. Perhatikan pembentukan ikatan XeF2 Struktur elektron Xe dapat dituliskan :

Materi Kimia : Unsur Gas Mulia




Untuk membentuk XeF2  satu elektron 5p harus dipromosikan ke sub kulit 5d yang diikuti dengan pembentukan orbital hibrida sp3d.

Materi Kimia : Unsur Gas Mulia

Setelah mengalami hibridisasi dihasilkan.

Materi Kimia : Unsur Gas Mulia


Dua elektron yang tidak berpasangan tersebut digunakan untuk berikatan
dengan flour. Xe (dalam XeF2)

Materi Kimia : Unsur Gas Mulia




Cukup sekian dahulu Materi Kimia : Unsur Gas Mulia yang saya sampaikan pada kesempatan kali ini. Untuk lebih memahami Materi Kimia : Unsur Gas Mulia silahkan juga membaca :


Tidak ada komentar:

Posting Komentar